A.PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
a.Makna bagi siswa
b.Makna bagi guru
c.Makna bagi sekolah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku apa saja yang termasuk covert dan overt behavior sebagai aspek penilaian dalam bermain ansambel musik sekolah. Dengan harapan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi guru musik, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun instrumen penilaian ansambel musik sekolah.
2.Konsep Perilaku
Lebih lanjut dijelaskan dalam artikel tersebut, bahwa menurut Skinner, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
a.Perilaku tertutup/tidak kelihatan (covert behavior)
b.Perilaku terbuka/kelihatan (overt behavior)
B.PERILAKU COVERT DAN OVERT DALAM ANSAMBEL MUSIK SEKOLAH
Dalam bagian ini akan dideskripsikan mengenai perilaku apa saja yang termasuk covert dan overt behavior sebagai aspek penilaian dalam bermain ansambel musik sekolah. Untuk lebih jelasnya, perilaku-perilaku tersebut dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1: Perilaku Covert dan Overt dalam ansambel musik sekolah
COVERT BEHAVIORS | OVERT BEHAVIORS |
Membangun audiation untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman serta sensitivitas siswa terhadap melodi, interval, ritme dan birama, tonalitas dan ‘rasa’ harmoni yang merupakan dasar pengetahuan mereka untuk dapat berimprovisasi dan berkreasi secara kreatif. | Menyanyi, memainkan irama/rithm, dan tonal. |
Memiliki sikap apresiatif dalam upaya melestarikan dan mengembangkan musik Melayu. | Mendengarkan /memainkan lagu-lagu Melayu. |
Memiliki sikap mandiri, tanggung jawab, dewasa, dan punya rasa setia kawan yang tinggi. | Berlatih bersama (rekorder, pianika) dengan tutor sebaya. |
Memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam perilaku sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah. | Kebiasaan meletakkan dan mengembalikan alat-alat musik setelah berlatih. |
Memiliki sikap kepemimpinan dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. | Berlatih menjadi conductor. |
- Kemampuan bekerja sama (cooperatif learning). - Bertanggung jawab pada setiap tugas yang dipercayakan kepadanya dan mengerjakan dengan tekun, cermat, bersemangat dan berkualitas. - Mempunyai kepekaan, kepedulian terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. - Berempati pada kesusahan, kesedihan, dan penderitaan orang lain. - Kemampuan mencerna, memecahkan, dan menyelesaikan persoalan akan meningkat, sehingga hal itu dapat mereka lakukan dengan cepat dan tepat. - Rasa percaya diri anak atau remaja akan tumbuh sehingga mereka mampu mengaktualisasikan diri dalam situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya. - Sabar dan bersikap sportif dalam mengakui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. | Bermain ansambel musik sekolah (pertunjukan). |
Tabel 2: Perilaku verbal, membuat, dan menampilkan dalam overt behavior.
VERBAL | PERILAKU MEMBUAT | PENAMPILAN |
Menjelaskan unsur-unsur musik. | Membuat komposisi sederhana. | Menampilkan komposisi (menyanyi, memainkan irama/rithm, dan tonal). |
Menjelaskan karakteristik aransemen lagu Melayu. | Membuat aransemen lagu-lagu Melayu. | Memainkan aransemen lagu-lagu Melayu. |
Menjelaskan pembelajaran tutor sebaya. | Membuat kelompok tutor sebaya. | Berlatih bersama (rekorder, pianika) dengan tutor sebaya. |
Menjelaskan tentang teknik-teknik direksi. | Membuat artikel tentang direksi. | Menjadi conductor ansambel musik. |
Menjelaskan karakteristik aransemen ansambel musik sekolah. | Membuat aransemen ansambel musik sekolah | Bermain ansambel musik sekolah (pertunjukan). |
C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
- Guru sebagai subyek penilaian harus memahami perilaku apa saja yang termasuk covert dan overt behavior dalam konteks bermain ansambel musik sekolah.
- Keterbatasan pemahaman terhadap perilaku covert dan overt akan mengakibatkan proses penilaian menjadi kurang mendalam, karena instrumen penilaiannya tidak mencerminkan kompetensi-kompetensi siswa secara menyeluruh dalam bermain ansambel musik.
Adapun rekomendasi dari makalah ini adalah:
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan tema-tema penelitian pendidikan:
- Meneliti perilaku covert dan overt dalam pembelajaran kontekstual (contextual learning).
- Meneliti perilaku covert dan overt dalam pembelajaran koperatif (cooperative learning).
DAFTAR PUSTAKA
Prahara. (2009). Resensi Buku "Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan". [Online]. Tersedia: http://praharafk.blogspot.com [5 Nopember 2009]
_______ (2009). Konsep Perilaku [Online]. Tersedia: http://id.answers.yahoo.com [6 Nopember 2009]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar